Seperti yang kita ketahui bersama, kita kan memasuki tahun baru Masehi. Untuk itu MTN mau ngebahas tentang asal muasal dari nama bulan-bulan yang kita pakai hampir setiap hari.
JANUARI
Dalam mitologi Romawi Kuno, dikenal seorang dewa berwajah dua. Satu menghadap ke depan dan satunya ke belakang. Untuk menentukan mana yang depan atau belakang, ditandai dengan wajah yang menghadap depan selalu tersenyum dan optimis, sedangkan yang menghadap ke belakang selalu terlihat muram dan sedih. Dewa itu bernama Janus, yang bisa pula berarti pintu, gerbang, gapura atau lorong masuk.
Itulah mengapa bulan pertama setiap tahun dinamakan dengan bulan JANUARI. Januarius Mensis (Latin, bulan Januari) dan bulan ini bisa dikatakan berwajah dua. Wajah yang satu menghadap ke tahun sebelumnya dan lainnya ke tahun berjalan.
Dewa Janus dikatakan bermuka dua, namun bermuka dua dalam konteks waktu pun dapat kita jalankan. Setiap awal tahun kita biasanya memiliki resolusi tahun baru yang didapatkan dari dualisme masa yaitu masa lampau dan masa mendatang (dengan berpijak dari masa lampau, kita akan meraih masa depan) dan mengisi waktu diantaranya. Berjuang dalam masa kini.
FEBRUARI
Februari adalah bulan kedua tahun dalam Kalender Gregorius. Kata ini diambil dari Bahasa Belanda Februari yang mengambil dari bahasa Latin, Februus, dewa penyucian. Bulan ini merupakan bulan istimewa sebab panjangnya bisa 28 atau 29 hari, pada Tahun Kabisat. Variasi pengejaan nonbaku yang kadang-kadang dipakai adalah "Pebruari". Oleh bangsa Romawi bulan ini dipandang sebagai waktu untuk merayakan upacara penyucian.
MARET
Merupakan bulan ketiga dalam tahun Masehi. Berasal dari nama Dewa Mars, Dewa Perang. Pada mulanya, Maret merupakan bulan pertama dalam kalender Romawi, lalu pada tahun 45 SM Julius Caesar menambahkan bulan Januari dan Februari di depannya sehingga menjadi bulan ketiga. Bulan ini memiliki 31 hari.
APRIL
Merupakan bulan keempat dalam tahun Masehi. Berasal dari nama Dewi Aprilis, atau dalam bahasa Latin disebut juga Aperire yang berarti ”membuka”. Diduga kuat sebutan ini berkaitan dengan musim bunga dimana kelopak bunga mulai membuka. Juga diyakini sebagai nama lain dari Dewi Aphrodite atau Apru, Dewi Cinta orang Romawi. Bulan ini memiliki 30 hari.
MEI
Mei adalah bulan kelima dalam Kalender Gregorian. Namanya berasal dari bahasa Latin yang kemungkinan besar merujuk kepada Dewi Maia yaitu Dewi Kesuburan Bangsa. Bulan ini memiliki 31 hari.
JUNI
Juni merupakan bulan keenam dari tahun Masehi. Kata ini diambil dari Bahasa Belanda yang mengambil dari bahasa Latin dewi Juno, sakti atau istri daripada dewa Jupiter. Bulan ini memiliki 30 hari.
JULI
Juli adalah bulan ketujuh dalam Kalender Gregorian. Namanya diambil dari nama Kaisar Romawi, Julius Caesar, yang lahir pada bulan ini. Sebelumnya, bulan ini disebut Quintilis yang berarti kelima dalam bahasa Latin karena pada mulanya, Kalender Romawi diawali pada bulan Maret. Bulan ini memiliki 31 hari, sama dengan bulan setelahnya, Agustus.
AGUSTUS
Agustus adalah bulan kedelapan dalam satu tahun Kalender Gregorian. Asal-usul kata ini tidaklah begitu jelas, tetapi kemungkinan besar diambil dari bahasa Portugis "Agosto" yang dipengaruhi oleh bahasa Belanda "Augustus". Kedua nama tersebut merujuk kepada Kaisar Romawi, Octavianus Augustus. Sebelumnya, bulan ini disebut Sextilis yang berarti keenam dalam bahasa Latin. Agustus adalah satu dari tujuh bulan lain yang memiliki 31 hari. Pada tahun biasa, tidak ada bulan lain yang dimulai pada hari dalam minggu yang sama seperti pada bulan Agustus walaupun pada tahun kabisat, bulan Februari dimulai pada hari yang sama. Bulan Agustus berakhir pada hari yang sama dengan bulan November setiap tahunnya.
SEPTEMBER
September adalah bulan kesembilan tahun dalam Kalender Gregorian. Kata ini diambil dari Bahasa Belanda yang mengambil dari bahasa Latin; septem yang berarti "tujuh" karena dahulu kala tahun bermula pada bulan Maret, kemudiannya ditukar pada 153 SM.
Bulan ini mem