A. PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
Teori Big bang
Teori big bang merupakan teori
saintifik mengenai penciptaan atau kelahiran alam semesta. Orang yang dipercaya
sebagai pencipta teori big bang adalah George Lemaitre, seorang ahli astronomi
dari Belgia pada tahun 1920-an. Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar
tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi)
dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan
ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta
ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia
terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam
makrokosmos.
Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah
diinformasikan dalam al Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu dalam
surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi :
أولم ير الذين كفروا ان السموات والارض كانتا
رتقا ففتقناهما وجعلنا من الماء كل شيء حي افلا يؤمنون
Artinya : “Dan apakah oarng-orang yang
kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman
???”
Ayat ini berikut penjelasannya telah disampaikan kepada Dr. Alfred Krohmer
seorang geolog termasyhur dunia dalam suatu konfrensi tentang mukjizat Al Quran
yang diselanggarakan di Saudi Arabia. Setalah memahami artinya dia berteriak:
“mustahil .mustahil kalau hakekat-hakekat ini telah tercantum dalam kitab
manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru ditemukan dan diketahui
beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun harus dengan menggunakan
cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya
tentang tata surya yang satu kesatuan ”.
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum ditemukannya
alat-alat semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat bahwa seluruh alam ini
dulunya satu yang dalam memunculkan ide itu harus menggunakan cara-cara ilmiah
dan riset yang rumit serta waktu yang lama. Akan tetapi apa yang dikatakan
Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu benar-benar merupakan hakekat yang tidak
bisa dibantah. Ilmu modern pun terpaksa menetapkan dan membenarkannya.
Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan
pengambilan unsur-unsur yanh ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk
menemukan bahan-bahan obat-obatan yang tidak ada di Bumi atau setidaknya bila
bahan tersebut dicampurkan dengan bahan yang ada di Bumi dapat
menghasilkan unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal manusia. Namun apa yang
terjadi, manusia akhirnya sampai ke bulan dan pulang dengan membaya bebatuan
yang ada di permukaan serta bawah permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur
penyusun bebatuan itu sama dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal
ini membuktikan bahwa dulunya bumi dan bulan pernah menjadi satu kesatuan seperti
teori big bang dan ayat 30 surat al-Anbiya’ tersebut.
Langit
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
langit berarti yang terbentang di atas bumi, tempat bintang-bintang,
tenda pada tempat tidur, papan yang terbentang di atas bilik, kamar di bawah
atap, bagian rongga mulut bagian atas. Sedangkan menurut istilah ilmu
pengetahuan langit adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling benda-benda
yang terdiri dari bintang-bintang dan tata surya. Di dalam Al-Qur’an langit
diterangkan dengan menggunakan kata as-sama atau as-samawat yang
berarti atap,awan, hujan,dan tiap-tiap yang ada di atasmu.
Jika kita memandang ke arah langit, maka banyak hal yang dapat kita lihat
banyak keajaiban dan kekuasaan Allah di sana. Namun yang tidak dapat kita
ketahui adalah jauh lebih banyak dari yang dapat kita lihat dengan mata
telanjang. Allah berfirman dalam surat Fushshilat ayat 11
ثم استوى إلى السماء وهى دخان فقال لها و للأرض ائتيا طوعا
أو كرها قالتا أتينا طائعين.
Artinya : “ Kemudian Dia menuju kepada
penciptaan langit dan langit itu masih berupa asap, lalu Dia berkata kepadanya
dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati
atau terpaksa. Keduanya menjawab: kami datang dengan suka hati”.(QS.
Fushshilat:11)
Melalui ayat di atas Allah menyampaikan bahwa langit itu dahulunya berupa asap,
dimana hal ini baru bisa dibuktikan pada zaman modern ini dengan menggunakan
teknologi yang canggih. Bila kita pergi ke observatorium bintang dan kita
mengarahkan teropong ke langit pasti ada asap itu di langit. Hingga saat ini,
sisa-sisa asap tersebut membentuk bintang dan planet.
Langit bukanlah ruangan kosong tanpa isi, tempat-tempat kosong di antara
bintang-bintang sebenarnya penuh dengan perantara ajaib, di mana tidak mampu
kekuasaan manusia menghitungnya. Benda-benda yang mengisi langit antara lain:
· Meteor;
adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang
mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dan udara dalam kecepatan
tinggi. Akibat adanya gesekan yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan
cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
· Meteorit;
adalah benda-benda di luar angkasa yang mempunyai kecepatan yang tinggi. Jumlah
meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai
bentuk, jenis, bahan dan kandungan, warna, sifat, dan sebagainya.
· Komet;
adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar
sendiri yang berbentuk sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang
berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang
sangat lonjong.
· Satelit;
adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri.
Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi
bintang. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi
mengelilingi matahari. Sedangkan satelit Palapa, satelit B1, dan sebagainya
adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti
komunikasi, intelejensi, riset, dan sebagainya.
· Bintang;
adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan
cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah
matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti
Merkurius, Venus, Bumi, dan seterusnya.
· Planet;
adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet
tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri, namun dapat memantulkan cahaya.
Bumi
Secara
etimologi, bumi berarti tanah, permukaan jagat, dan dunia. Bumi merupakan
planet ketiga dalam galaksi bimasakti yang hingga saat ini merupakan
satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup.
Bumi diperkirakan telah mencapai usia 4,6 milyar tahun. Bumi terbentuk dari
awan dan debu kosmik yang mengelilingi matahari yang saat itu masih merupakan
salah satu bintang baru. Menurut para ilmuan, berkumpulnya molekul-molekul debu
kosmik itu dipengaruhi oleh listrik statis dan gaya gravitasi. Proses ini
berlangsung secara bertahap. Setelah melewati masa yang sangat panjang, pada
akhirnya terbentuklah bumi.
Dahulu, manusia menganggap bahwa bentuk bumu adalah datar, diam, dan tak
bergerak. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia
mulai menyadari bentuk bumi yang sebenarnya yaitu bulat yang dibuktikan dengan
hasil foto-foto satelit luar angkasa buatan manusia. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam surat An-Naba ayat 6.
ألم نجعل الارض مهادا.
Artinya: “ bukankah Kami telah
menjadikan bumi itu sebagai hamparan.”
Selain penemuan bentuk bumi yang bulat, bumi juga berotasi serta berrevolusi.
Dengan ukuran yang mencapai 1083 juta kg² dan membawa berbagai makhluk,
bumi bisa menjalankan tiga jenis putaran sekaligus, yaitu berputar pada
porosnya satu kali putaran dalam sehari, mengelilingi matahari satu kali
putaran dalam putaran dalam setahun, dan mengiringi matahari untuk mengelilingi
pusat galaksi. Hal ini membuktikan bahwa bumi bukanlah sebuah benda yang
statis, diam, dan tak bergerak seperti yang telah diyakini oleh orang-orang
zaman dahulu. Lagi-lagi Al-Qur’an telah menyebutkan hal itu dalam surat An-Naml
ayat 88.
وترى الجبال تحسبها جامدة وهي تمر مر السحاب ۚ صنع الله الذى
اتقن كل شيء ۚ انه خبير بما تفعلون
Artinya : “Dan kamu lihat gunung-gunung
itu, kamu sangka dia itu tetap ditempatnya, padahal ia berjalan sebagai
jalannya awan.(begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap
sesuatu. Sesunggunya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.
An-Naml:88)
B. PERKEMBANGAN ALAM SEMESTA
Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 47 yang berbunyi:
والسماء بنيبها باييد و انا لموسعون
Artinya: “Dan langit itu Kami bangun dengan
kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.(QS.
Adz-Dzariyat:47).
Kata “langit”, sebagai mana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan dibanyak
tempat dalam Al-Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Sedangkan kata
“meluaskannya” dalam Al-Qur’an bisa diartikan bahwa alam semesta mengalami
perluasan atau mengembang. Dengan hanya beberapa pegecualian lokal, semua
galaksi yang kita lihat di angkasa terlihat berlari menjauh dari kita. Dan
semakin jauh mereka berada, semakin cepat mereka terlihat bergerak. Hal ini
berarti bahwa keseluruhan Alam semesta sedang mengembang seolah-olah berasal
dari ledakan yang sangat dahsyat miliaran tahun yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa galaksi-galaksi bargerak menjauh
dari galaksi kita secara kontinu. Para ilmuan menganalogikan galaksi dengan
sebuah balon yang diisi udara sampai ukurannya membesar. Selanjutnya, setiap
titik (yang melambangkan galaksi) pada balon itu bergerak saling menjauh. Hal
ini menunjukkan bahwa titik-titik yang melingkupi galaksi Bimasakti semakin
menjauh.
Meskipun alam semesta terus menngembang dan galaksi-galaksi menjauh secara
kontinu alam semesta tidak akan mengalami kekosongan. Karena sesungguhnya,
galaksi-galaksi baru selalu bermunculan mengisi kekosongan tersebut. Galaksi
bari ini terbentuk dari hedrogen dan gas-gas alam melalui perputaran dan
pengumpulan akibat gaya gravitasi. Selanjutnya terjadilah pemadatan gas yang
dihimpun oleh bintang-bintang. Dengan demikian, gas alam(hedrogen) merupakan
materi dasar dari alam semesta.
C. BERAKHIRNYA ALAM SEMESTA
Setelah mengalami perkembangan yang begitu pesat, pada saatnya alam semesta ini
akan mencapai titik akhir keberadaannya. Hal ini ditandai dengan datangnya hari
kiamat. Kiamat adalah hari terakhir dalam kehidupan ini, yaitu hari dimana
dunia dan seisinya mengalami bencana besar, kebinasaan, dan kerusakan yang
teramat dahsyat.
Kiamat merupakan sebuah kepastian baik dalam ranah agama maupun sains. Dalam
islam iman kepada hari kiamat adalah termasuk rukun iman yang kelima. Al-Qur’an
dan hadits telah menyinggung hari kiamat. Namun, Allah tidak memberi tahu kapan
hari kiamat itu terjadi.
يسألونك عن الساعة ايان مرسها ۗ قل انما علمها عند ربى ۚۚ لا
يجليها لوقتها الا هو ۢ ثقلت في السموت والارض ۗ لاتأتيكم الا بغتتة ۗ
ۢ يسألونك كأنك حفي عنها ۗ قل انما علمها عند الله ولكن اكثر
الناس لا يعلمون
Artinya : “Mereka menanyakan kepadamu
tentang kiamat, “ bilakah terjadinya???” katakanlah, “sesungguhnya pengetahuan
tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat
menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya
bagi makhluk) yang di langit dan dan di bumi. Kiamat itu tidak akan
datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah disisi Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.”(QS. Al-A’raf: 187)
Ayat di atas adalah satu diantara banyak ayat lainya yang menjelaskan dan
menjabarkan mengenai hari kiamat agar menjadi pelajaran bagi kita. Bagi
seseorang yang mengetahui bidang-bidang ilmiah mengenai kebumian dan antariksa
tentu akan membayangkan suatu tafsir atau interpretasi ilmiah tersendiri.
Kronologi
hari kiamat dalam Al-Qur’an banyak diterangkan dengan begitu jelas.
Gambaran yang diberikannya sesuai dengan kemampuan nalar manusia.
Skenario-skenario kiamat yang digambarkan oleh para ilmuan, pikiran kita, dan A
Rolland Emmerica film dalam film fenomenal 2012 hanya merupakan sebagian
peristiwanya menurut Al-Qur’an.
Peristiwa tergulungnya matahari, berjatuhannya bintang-bintang, terbukanya
langit, benturan matahari dan bulan, bumi bergoncang hebat, keluarnya isi perut
bumi, gunung-gunung hancur menjadi rata, lautan menjadi panas dan meluap adalah
sebagian dari tanda-tanda kiamat dalam Al-Qur’an. Bila tanda-tanda itu
muncul pada jangka waktu yang sama, maka terjadilan hari kiamat sebagai akhir
dari adanya alam semesta. Seperti yang dinyatakan dalam sebuah hadits yang
berarti: tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran
manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu persatu ketika talinya putus.
(HR. Tirmidzi)
III. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas, diketahui bahwa
selain berisi ayat-ayat akidah, tauhid, dan muamalat, al-Quran juga berisi
konsep-konsep alam semesta. ALQuran menjelaskan mulai dari penciptaan,
perkembangan, hingga akhir alam semesta yang ditandai dengan datangnya hari
kiamat. Konsep al-Quran yang telah ada sejak 14 abad yang lalu itu baru bisa
dibuktikan pada akhir-akhir ini dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Al-Quran merupakan lautan luas yang dalam, penuh dengan
permata dan simpanan kekayaan yang tak ternilai harganya yang tidak akan
mungkin ditemukan kecuali oleh para penyelam ulung yang memiliki dan
memberdayakan nalar rasionya dan sinar keimanan.