Situasi dan kondisi suatu tempat ( Negara )
merupakan faktor utama bagi perkembangan suatu ajaran. Begitupula dengan Islam,
Kenapa Islam tidak dilahirkan dari Negeri-Negeri lain yang lebih wah ( baca ;
terkenal, masyhur ) ??? padahal Konon dunia dikuasai oleh dua Negeri Adidaya
yaitu Persia dan Romawi, dan juga Yunani dan India.
Persia
Persia pada saat itu merupakan taman
berbagai khurofat keagamaan dan filosof – filosof yang menyesatkan, seperti
Zoroaster yang banyak dianut oleh kaum penguasa. Faham ini mengutamakan
perkawinan anak dengan Ibunya, Bapak dengan anak perempuannya atau saudara
perempuannya. Sepertinya halnya Yazdasir II( pemerintah pada pertengahan abad
ke-5 M) yang mengawini anak perempuannya.
Romawi
Begitupula Romawi yang telah dibutakan dengan
semangat kolonialisme, Negeri ini mengandalkan kekuatan militer dan ambisi
kolonialnya dalam melakukan invasi-invasi ke Negara lain demi menyebarkan agama
yang dianutnya dan mempermainkannya demi menuruti keserakahan hawa nafsunya.
Yunani
Yunani pada masa itu sedang ditenggelamkan
dalam lautan khurofat dan mitos-mitos verbal yang tidak pernah memberikan
timbal balik berupa manfaat.
India
Negeri ini mencapai klimax kebejatan dari
segi agama ,akhlak, dan kehidupan sosialnya. Masa tersebut bermula sejak abd
ke-6 , India nimbrung dalam kebobrokan moral dan sosial yaitu peradaban dan
kebudayaan yang hanya didasari pada nilai-nilai meterialistik semata
Jazirah Arab
Sementara itu, di jazirah Arabia hidup
dengan tenang, jauh dari bentuk keguncangan. Mereka tidak memiliki kemewahan
peradaban persia yang memungkinkan mereka kreatif dan aktif untuk menciptakan
kemerosotan-kemerosotan, filsafat keserbabolehan dan kebejatan moral yang di
kemas dalam bentuk agama. Mereka juga tidak memilki kekuatan militer Romawi,
yang akan mendorong mereka untuk melakukan ekspansi-ekspansi ke Negara lain.
Mereka juga tidak memiliki filosofi dan dialetika Yunani yang menjerat mereka
menjadi bangsa yang dibayang-bayangi dengan mitos dan khurofat, Karakteristik
mereka seperti bahan baku yang belum diolah dengan bahan lain, masih
menampakkan fitrah kemanusiaan dan kecenderungan yang sehat dan kuat, serta
cenderung kepada kemanusian yang mulia. Hanya saja mereka tidak memiliki
pengetahuan yang akan mengungkapkan jalan kearah itu karena mereka hidup dalam
kegelapan, kebodohan dan fitrahnya. Akibatnya mereka sesat dan tidak menemukan
nilai-nilai kemmanusaan tersebut. “dan sesungguhnya kamu sebelum itu
benar-benar termasuk orang-orang yang sesat “(Qs.Al-baqoroh:198).
Mereka membunuh anak perempuan dengan dalih
kemuliaan dan kesucian, memusnahkan harta kekayaan dengan alasan kedermawanan
dan membangkitkan peperangan anatar suku dengan alasan kepahlawanan dan
hargadiri. Suatu persoalan yang masih bisa ditoleransi jika dibandingkan dengan
kebejatan umat-umat lainnya. Ini dikarenakan umat-umat lain melakukan
penyimpangan terbesar yang dilatarbelakangi dengan kesadaran (pengetahuan),
perencanaan dan pemikiran-pemikiran mereka.